Hi buddy! Ketika saya merasa penat dengan rutinitas yang begitu sangat melelahkan, alam adalah salah satu destinasi tujuan saya untuk rehat sejenak dari rutinitas saya setiap harinya karena alam bisa memberikan ketenangan hati dan pikiran bagi saya dengan panorama yang begitu sangat indah. 

Jika berbicara tentang Alam, alam merupakan fenomena dunia fisik dan juga kehidupan secara umum, skala alam terbentang dari sub-atomik sampai kosmik. Alam pun sering mengacu kepada geologi juga kehidupan liar dan secara umum mengacu ke berbagai jenis tanaman hidup dan hewan. Maka definisi alam jauh lebih komlpleks dari pengertian yang saya jelaskan karena alam mencakup segala hal dan segala sesuatu yang ada dibumi dan diluar bumi.

Oleh karena itu, sangat banyak pilihan destinasi untuk melepaskan penat atau sekedar rekreasi bersama kerabat dengan berbagai ekosistem yang ada di bumi, seperti laut, pantai, lembah, hutan, gunung, danau dan padang rumput.

Nah, pilihan destinasi yang akan saya kunjungi kali ini adalah Lembah Lohe dan Danau TanraliliKarena lokasinya tidak terlalu jauh, masyarakat lokal dan pendaki banyak yang menganggap Lembah Lohe dan Danau Tanralili sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak ulasan berikut ini!

Lokasi Lembah Lohe dan Danau Tanralili? 

Lembah Lohe dan Danau Tanralili berlokasi di Dusun Lengkese, Desa Manimbahoi, Kecamatan Parigi, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan yang berjarak ± 57 km ke arah timur dari ibu kota Kabupaten Gowa. Kecamatan Parigi terletak diantara kaki Pegunungan Gunung Lompobattang-Bawakaraeng dengan ketinggian antara 350 – 2400 diatas permukaan laut.

Start Point atau Pos Registrasi

Pada saat sampai distart point yang berada di desa manimbahoi, pertama-tama saya dan teman-teman memarkir kendaraan disalah satu rumah warga (kami biasa memanggilnya tata’) yang tidak jauh dari tempat registrasi dengan biaya parkiran 5rb/motor dan kami juga istirahat sejenak setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh. Sebelum melakukan tracking, kami melakukan registrasi terlebih dahulu guna memberitahukan tujuan camp kami yang dimana terdapat dua lokasi destinasi yang bisa kami kunjungi disana yaitu Danau Tanralili dan Lembah lohe yang dimana jika kami ingin ke Lembah Lohe otomatis kami akan menikmati keindahan Danau Tanralili karena kami akan melawati danau tanralili terlebih dahulu untuk menuju ke Lembah Lohe. Selain itu di pos registrasi kami juga mencatat data diri kami dan menayakan kondisi cuaca ataupun medan pada saat itu. Tidak lupa, kami diberi nasihat agar membawa pulang kembali sampah kami dan menurut saya itu sudah kewajiban bagi setiap pendaki atau wisatawan yang berkunjung ke tempat destinasi untuk menjaga lingkungan sekitar.

Memulai Tracking ke Danau Tanralili

Setelah proses registrasi selesai kamipun melakukan tracking dari pos registrasi hingga Danau Tanralili selama ±3 jam dengan jalur yang cukup terjal dan ada juga yang datar. Walaupun memakan waktu yang cukup lama dan menguras tenaga, semua tidak membuat kami putus asa karena disepanjang jalur kami disuguhkan dengan pemandangan yang sangat indah apa lagi saat kami tiba di Danau Tanralili yang tidak kalah indahnya dari pemadangan pada saat dijalur.

Jalur menuju Danau Tanralili.

Salah satu spot foto menuju Danau Tanralili.

0 km Sungai Je'neberang ±1 km dari Danau Tanralili.

Sesampainya di Danau Tanralili saya dan teman-teman memutuskan untuk camp semalam agar merasakan pengalaman camp di Danau Tanralili dan  menikmati panorama danau dan pepohonan yang sangat indah juga membuat hati sejuk.

Panorama Danau Tanralili dipagi hari.

Suasana saat siang hari.

Lanjut Menuju Lembah Lohe, Let's go!

Setelah kami camp semalam di Danau Tanralili kami bergegas untuk packing dan tidak lupa membersihkan sampah bawaan kami. Setelah semua telah siap kami melanjutkan tracking di siang hari sekitar pukul 14.00 agar kami bisa sampai di Lembah Lohe pada sore hari. Tidak jauh berbeda saat kami menuju Danau Tanralili untuk sampai ke Lembah Lohe kami menempuh perjalanan selama ±3 jam dan jalurnya pun semedikian rupa, akan tetapi saat melakukan tracking kelelahan kami terbayarkan kembali dengan pemandangan yang jauh lebih indah melebihi ekspektasi kami.

Pemandangan Menuju Lembah Lohe.

Salah satu spot foto menuju Lembah Lohe.

Akhirnya, kami sampai juga di lembah lohe pada sore hari tepat dengan perkiraan waktu kami. Setelah itu kami membagi tugas, ada yang mencari lahan kosong lalu mendirikan tendah dan ada juga yang menyiapkan makan malam. Pada saat malam hari cuaca di Lembah Lohe sangat dingin dibanding saat kami di Danau Tanralili karena Lembah Lohe memiliki ketinggian sekitar 1.930 meter di atas permukaan laut apa lagi pada saat musim hujan. Walaupun cuaca sangat dingin, saya paling suka saat malam hari karena saya bisa melihat bintang lebih jelas dan lebih banyak dari biasanya dari pada saat di kota.

Suasana Lembah Lohe pada saat sunset.

Matahari pun terbit, kami semua telah bangun dan menyiapkan sarapan pagi sambil menikmati sejuknya udara pagi yang diselumuti dengan kabut yang begitu rupawan, apa lagi dengan airnya fresh from the universe hehehe. Setelah bersantai dan menikmati dengan puas suasana di Lembah Lohe kami pun segera berkemas untuk pulang.

Suansana di pagi hari dengan kabut tipis.

Lagi meratapi nasib.

Aliran Sungai kecil dari mata air.

Mendiskusikan masa depan negara.

Mungkin cukup sekian ulasan saya mengenai Lembah Lohe dan Danau Tanralili. Sekian dan Terima Kasih:) see you in another experience buddy!